1.
PENGENALAN
Untuk postingan pertama ini saya
akan membahas mengenai salah satu senyawa yang termasuk bagian dari senyawa
hidrokarbon yaitu alkuna. Mungkin hanya akan sedikit dibahas mengenai apa itu
alkuna karena postingan pertama ini lebih mengarah kepada penggunaan dan
manfaat dari senyawa alkuna itu sendiri.
2.
SENYAWA HIDROKARBON
Sebelumnya kita akan membahas
sedikit mengenai apa itu senyawa hidrokarbon. Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang
terdiri dari senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen (H) dan atom
karbon (C). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen
yang berikatan dengan rantai tersebut. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa
karbon yang paling sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan
lain-lain.
Berdasarkan susunan atom karbon
dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik
dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang
rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan
jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik
jenuh dan tidak jenuh.
Sampai saat ini terdapat lebih
kurang dua juta senyawa hidrokarbon. sifat senyawa-senyawa hidrokarbon
ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.oleh
karena itu,untuk memudahkan mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,para
ahli melakukan pergolongan hidrokarbon berdasarkan strukturnya,danjenis ikatan
koevalen antar atom karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon
dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa
alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon
yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan
jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik
jenuh dan tidak jenuh.
- Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
- Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
- Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik. Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.
- Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.
3.
ALKUNA
Suatu senyawa dikatakan senyawa
Hidrokarbon apabila senyawa yang tersusun oleh atom karbon (C) dan hidrogen
(H). Hidrokarbon terbagi menjadi 3 kelompok yaitu hidrokarbon alifatik,
hidokarbon alisiklik dan hidrokarbon aromatik. yang termasuk hidrokarbon – alifatik
yaitu alkana, alkena dan alkuna – alisiklik yaitu sikloalkana dan sikloalkena –
aromatik yaitu benzena dan turunannya.
Alkuna adalah suatu golongan hidrokarbon
alifatik yang mempunyai gugus fungsi berupa ikatan ganda tiga karbon-karbon
(-C≡C-). Salah satunya adalah etuna yang disebut juga sebagai asetilen
dalam perdagangan atau sebagai pengelasan. Catat bahwa akhir nama masing-masing
adalah -una. Akhiran ini menunjukkan adanya rangkap tiga di dalam molekul.
Rumus umum untuk alkuna ini adalah CnH2n-2. Alkuna juga
merupakan contoh dari deret homolog.
Seperti halnya ikatan rangkap dalam alkena, ikatan
ganda tiga dalam alkuna juga disebut ikatan tidak jenuh. Ketidakjenuhan ikatan
ganda tiga karbon-karbon lebih besar daripada ikatan rangkap. Oleh karena itu
kemampuannya bereaksi dengan pereaksi-peraksi yang dapat bereaksi dengan alkena
juga lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan golongan alkuna memiliki peranan
khusus dalam sintesis senyawa organik.
Adapun manfaat alkuna dalam kehidupan yaitu:
- Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las. Ketika asetilena dibakar dengan oksigen maka dapat mencapai suhu 3000º C. Suhu tinggi tersebut mampu digunakan untuk melelehkan logam dan menyatukan pecahan-pecahan logam.
- Asetilena terklorinasi digunakan sebagai pelarut. Asetilena klorida juga digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan poliakrilonitril.
- Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk melangsungkan reaksi adisi. Dengan demikian sangat penting untuk menambah panjang rantai senyawa organik
Nah, setelah beberapa penjelasan
tadi maka sekarang kita akan membahas khusus artikel mengenai manfaat alkuna
dalam kehidupan sehari-hari .
4. KALSIUM KARBIDA
Baiklah langsung saja, gas karbit
(kalsium karbida) ini dapat memberikan manfaat kepada manusia. Gas karbit ini
merupakan salah satu kegunaan dari alkuna atau tepatnya etuna (C2 H2).
Manfaat itu diantaranya, untuk las logam, dan untuk pematangan pisang.
Tulisan dibawah ini akan membahas
tentang apa sih kalsium karbida dan apa saja penggunaan dari kalsium karbida.
Pengenalan Kalsium
Karbida
Kalsium
Karbida
|
|
Nama IUPAC
|
Kalsium
Karbida
|
Pengecam
|
|
Nomor CAS
|
(75-20-7)
|
Sifat
|
|
Formula
molekul
|
CaC2
|
Jisim
molar
|
64,2g/mol
|
Rupa
bentuk
|
Serbuk
putih kehablur kelabu/hitam
|
Ketumpatan
|
2,22g/cm3,
pepejal (gred industri)
|
Takar
lebur
|
mereput
|
Kebolehan
larutan di dalam air
|
Kalsium karbida merupakan satu sebatian kimia dengan formula CaC2.
Bahan ini tidak berwarna dalam keadan tulen, tetapi kebanyakan sample kelihatan
berwarna hitam. Kegunaan utama di dalam industri ialah penghasil gas asetilena.
Kalsium karbida dihasilkan secara industri dengan mengguna relau arka elektrik
yang dimuat dengan campuran batu kapur dan arang batu pada suhu lebih kurang
2000ºC. Kaedah ini berubah sejak pengenalannya tahun 1888.
CaO+3C CaC2+CO
Suhu tinggi yang diperlukan bagi tindak balas ini secara partikalnya
mustahil dicapai jika menggunakan kaedah pembakaran tradisional, maka tindak
balas dilakukan pada relau arka elektrik dengan elektrik grafik. Hasil karbida
mengandung lebih kurang 80% kalsium karbida dari segi beratnya. Karbida
tersebut kemudian dihancurkan lagi menghasilkan ketulan kecil. Kandungan CaC2.Di
dalam hasil dianggarkan dengan mengukur jumlah asitelena yang dihasilkan
melalui proses hidrolisasi. Sebagai contoh, kepada piawaian British dan Jerman
bagi kandungan pecahan lebih kasar ialah masing-masing sejumlah 295L/kg dan
300L/kg. Bendasing yang terkandung di dalam karbida termasuklah fosoida yang
menghasilkan fosfina juga dihidrolisasikan.
Kalsium karbida digunakan bagi aplikasi berikut :
Kalsium karbida digunakan bagi aplikasi berikut :
- Penghasilan asitelina, melalui tindak balas kalsium karrbida dengan air yaitu : CaC2+2H2O→ C2H2+Ca(OH)2
- Penghasil kalsium sianamida, melalui proses tindak balas dengan nitrogen pada suhu tinggi yaitu : CaC2+N2→CaCN2+C
- Penghasil keluli, terutamanya bagi penyingkiran sulphur yang terkandung dalam bijih besi
- Lampu karbida, digunakan pada model-model kereta terwal serta semasa melombong (kcuali di lombong arang batu karena kehadiran gas-gas mudah terbakar yang berbahaya) tapi kini telah digantikan oleh lampu elektrik
- Sebagai sumber gas aseti lena untuk menjadikan buah-buahan cepat masak
- Sebagai bahan api bagi mariam buluh
Buah pisang, terutama yang matang, memiliki beberapa kandungan seperti
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, beberapa vitamin (A,B1, B2
dan C), zat besi, dan niacin. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium
(Wirakusumah, Emma S, 1977).
Zat-zat tersebut sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Bukan itu saja,
pisang termasuk buah yang murah-meriah dan mudah didapat sepanjang tahun.
pemasakan yang lebih cepat, yakni menggunakan karbit (kalsium karbor).
Jangankan buah pisang yang umurnya tua, pisang yang umurnya masih tergolong
muda (belum siap panen) pun akan segera matang walau dari sisi aroma atau rasa
kurang nyaman. Dengan karbit, ibu-ibu merasa senang karena pisangnya cepat
matang dengan warna yang sama dengan proses pematangan secara alami atau matang
di pohon. Tetapi, pisang yang matang karena dikarbit cepat membusuk. Setelah
kulit pisang yang dimatangkan dengan karbit dijadikan makanan ternak, ternyata
berdampak buruk terhadap kesehatan ternak itu. Ternak menjadi sakit. Bagaimana
dampaknya terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsi pisang karbitan,
tampaknya masih perlu penelitian lebih jauh. merusak lingkungan jika dibuang
begitu saja di sembarang tempapengaruhnya terhapat proses pembusukan.
Dari penelitiannya diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Pisang yang
dimatangkan dengan karbit paling cepat (tidak sampai tiga hari) matangnya,
tetapi proses pembusukannya pun paling cepat.
Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia
CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan juga dapat mempercepat
pematangan buah. Persamaan
reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah :
CaC2 + 2
H2O → C2H2 + Ca(OH)2
Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit,
asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang
diperlukan dalam pengelasan
Gas etilen
Karbit memang telah lama digunakan secara tradisional untuk memacu
kematangan buah. Efektivitasnya hanya seperseratus jika dibandingkan etilen.
Siapa sangka selain pemacu kematangan, gas asetilen yang dihasilkan dari karbit
juga bermanfaat untuk menghilangkan warna hijau.
6. ASETILENA
Asetilena (nama sistematis etuna) adalah suatu hidrokarbon yang
tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2 Asetilena merupakan alkuna
yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom
hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap
tiga dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital
untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena
terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.Asetilena
ditemukan oleh edmund davy pada 1836, yang menyebutnya karburet baru dari hidrogen. Nama
asetilena diberikan oleh kimiawan prancis Marcellin Berthellot pada
1860
a.Pembuatan
Bahan utama pembuatan asetilena adalah kalsium karbonat dan batu
bara. Kalsium karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium
oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan keduanya direaksikan
menjadi kalsium karbida dan karbon monoksida
CaO + 3C → CaC2 + CO
Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air
dengan berbagai metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida.
CaC2
+ 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2
Sintesis kalsium karbida memerlukan temperatur yang amat tinggi, ~2000
derajat Celsius, sehingga reaksi tersebut dilakukan di dalam sebuah tungku
bunga api listrik . Reaksi ini merupakan bagian penting dari revolusi di
bidang kimia pada akhir 1800-an
Asetilena juga dapat dihasilkan dengan reaksi pembakaran parsial
metana dengan oksigen atau dengan reaksi
cracking dari hidrokarbon yang lebih besar.
Berthelot dapat membuat asetilena dari metanol, etanol, etilena atau
eter dengan cara melewatkan gas atau uap dari salah satu zat
tersebut melalui tabung merah panas. Berthelot juga menemukan asetilena dapat
dibuat dengan cara memberikan kejutan listrik terhadap gas-gas sianogen dan hidrogen .
Ia juga dapat membuat asetilena dengan mereaksikan hidrogen murni dan
karbon secara langsung dengan menggunakan tegangan listrik.
b.Reaksi
Reaksi pirolisis asetilena dimulai pada temperatur 400 °C(673 K)
(cukup rendah untuk hidrokarbon). Hasil utamanya adalah dimer
vinilasetilena (C4H4) dan benzena. Pada
temperatur diatas 900 °C(1173 K), hasil utama reaksi adalah jelaga
(karbon hitam).
Berthelot menunjukkan bahwa senyawa alifatik dapat diubah menjadi
senyawa aromatik dengan memanaskan asetilena di dalam tabung reaksi
menghasilkan benzena dan sedikit toluena. Berthelot juga
mengoksidasi asetilena menghasilkan asam asetat dan asam
oksalat. Ia juga menemukan reduksi asetilena dengan hidrogen
menghasilkan etilena dan etana
polimerasi asetilena dengan katalis Ziegler-Natta menghasilkan
lapisan poliasetilena. Poliasetilena, rantai molekul karbon dengan ikatan
tunggal dan ganda berselang-seling, merupakan semi konduktor organik yang
pertama sekali ditemukan; reaksi dengan iodin menghasilkan bahan yang amat
konduktif.
1 Reaksi-Reaksi Reppe
Walter Reppe menemukan bahwa asetilena dapat bereaksi pada tekanan
tinggi dengan katalis logam berat menghasilkan senyawa-senyawa yang
penting dalam industri
·
Asetilena bereaksi dengan alkohol, hidrogen sianida, hidrogen klorida atau asam
karboksilat menghasilkan senyawa-senyawa vinil
·
Dengan aldehida menghasilkan diol etunil.
Misalnya
asetilena dan formaldehida menghasilkan 1,4-butunadiol sesuai reaksi
dibawah ini, yang digunakan dalam industri
HCCH + CH2O
→ CH2(OH)CCCH2OH
·
Dengan karbon monoksida menghasilkan asam akrilat, atau ester akrilat,
yang dapat digunakan untuk memproduksi kaca akrilat.
·
Siklisisasi menghasilkan benzena dan siklooktatetraena:
7. LAS KARBIT
Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan)
yang menggunakan gas karbit (gas aseteline=C2H2) sebagai bahan
bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga
menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam
pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilena, propana atau
hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas
asetilena, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetelin.
Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak dipakai di
lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektroda terbungkus.
Las karbit atau las asetilen adalah
salah satu perkakas perbengkelan yang sering ditemui. Pengoperasiannya yang
cukup mudah membuatnya sering digunakan untuk menghubungkan dua logam atau
welding. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dan diperlukan dalam penangan
alat perkakas ini.Las karbit adalah pembahasaan yang umum berada di masyarakat
untuk menyebut pengelasan Asetilin.Secara umum, perkakas las asetilen adalah
alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi
panas hasil pembakaran campuran gas asetilin dan gas oksigen.
Bagian-Bagian dan Fungsi las karbit
Tabung gas oksigen, berisi gas
oksigen yang berfungsi dalam proses pembakaran.
Tabung gas asetilen, berisi gas
asetilen yang berfungsi sebagai bahan bakar dalam proses pembakaran.
Regulator, berfungsi untuk mengatur aliran
dari masing-masing gas.
Selang penyalur, berfungsi
untuk menghubungkan atau mengalirkan gas dari tabung gas oksigen dan asetilen
menuju brander.
Brander, berfungsi untuk mengatur campuran
gas oksigen dan asetilen serta pembakarannya.
Kualitas api
dari las karbit
Nyala Api Netral
Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat
treatment logam agar mengalami surface hardening.Nyala api kerucut dalam
berwarna putih menyala. Nyala api kerucut antara tidak ada. Nyala api kerucut
luar berwarna kuning.
Nyala Api Oksigen Lebih
Sering digunakan untuk pengelasan logam perunggu dan
kuningan.Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita kurangi aliran gas
asetilen maka akan dapatkan nyala api oksigen lebih. Nyala apinya pendek dan
berwarna ungu, nyala kerucut luarnya juga pendek.
Nyala Api Asetilen Lebih
Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita
mengurangi aliran gas oksigen.Nyala api menampakkan kerucut api dalam dan
antara. Nyala api luar berwarna biru.
Kegunaan Las Asetilen
Perangkat perbengkelan las karbit
digunakan untuk memotong dan menyambung benda kerja yang terbuat dari logam
(plat besi, pipa dan poros)
Las gas, yang dilapangan lebih dikenal dengan istilah las karbit,
sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai
pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas
yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas
bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling
banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”,
dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara
lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar
lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
Gas-gas lain yang juga berperan adalah gas propane (LPG), methane dan
hydrogen. Karena temperature nyala api yang dihasilkan lebih rendah dari gas
asitilen maka ketiga jenis gas ini jarang dipakai sebagai gas pencampur.Seperti
disebutkan, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan
sebagi bahan pencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi
gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit. Gas
Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA
(orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram
atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama
las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah
gas Asetilen.
Selain dikenal dengan nama las karbit, kadang-kadang masyarakat umum menyebut kan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada satu merk batu karbit. Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama. Untuk dapat melakukan pengelasan dengan cara las gas, diperlukan peralatan seperti tabung gas Oksigen dan tabung gas Asetilen, katup tabung, regulator (pengatur tekanan gas), selang gas dan torch (brander). Kedua gas Oksigen dan Asetilen keluar dari masing-masing tabung dengan tekanan tertentu, mengalir menuju torch melalui regulator dan selang gas. Setelah sampai di torch kedua gas tercampur dan akhirnya keluar dari ujung nosel torch. Dengan bantuan pematik api, campuran gas yang keluar dari ujung nosel membentuk nyala api denagn intensitas tertentu.
Selain dikenal dengan nama las karbit, kadang-kadang masyarakat umum menyebut kan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada satu merk batu karbit. Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama. Untuk dapat melakukan pengelasan dengan cara las gas, diperlukan peralatan seperti tabung gas Oksigen dan tabung gas Asetilen, katup tabung, regulator (pengatur tekanan gas), selang gas dan torch (brander). Kedua gas Oksigen dan Asetilen keluar dari masing-masing tabung dengan tekanan tertentu, mengalir menuju torch melalui regulator dan selang gas. Setelah sampai di torch kedua gas tercampur dan akhirnya keluar dari ujung nosel torch. Dengan bantuan pematik api, campuran gas yang keluar dari ujung nosel membentuk nyala api denagn intensitas tertentu.
Peralatan
dalam Proses Las Gas
Proses las gas (pada tutorial ini akan sering disebutkan las gas
untuk mencirikan bahwa las yang dimaksud adalah las yang melibatkan campuran
gas Oksigen dan gas bahan bakar) umumnya dipakai secara manual yaitu dikerjakan
oleh tangan juru las. Pengaturan panas dan pemberian kawat las dilakukan oleh kombinasi
kedua tangan juru las.Oleh karena itu, kualitas sambungan nantinya akan
dipengaruhi oleh ketrampilan dan keahlian si juru las.
Sebenarnya sudah ada pengembangan dari proses las gas ini menjadi semi-otomatis atau “dimensikan”. Tentu saja hal itu dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendapatkan kualitas sambungan yang lebih baik. Dengan system yang sudah otomatis maka pengaturan panas dan pemberian kawat las akan lebih baik lagi. Kebanyakan otomatis system diterapkan apada operasi-operaSI pemotongan pelat logam dimana pada sistem itu kecepatan pemotongan dapat diatur. Proses las gas dapat dilaksanakan dengan pemberian kawat las (atau istilah logam pengisi) atau tidak sama sekali. Satu syarat dimana diperlukan logam pengisi atau tidak adalah dilihat dari ketebalan pelat yang akan di las. Jika pelat itu tipis maka untuk menyambungnya dapat dilakukan tanpa memberikan logam pengisi, sedangkan untuk pelat-pelat tebal diperlukan logam pengisi untuk menjamin sambungan yang optimal. Jika pada pelat tipis dipaksakan harus diberi logam pengisi maka hal itu mungkin saja dilakukan. Akan tetapi pada daerah sambungan akan nampak tonjolan logam las yang terlihat kurang baik.
Sebenarnya sudah ada pengembangan dari proses las gas ini menjadi semi-otomatis atau “dimensikan”. Tentu saja hal itu dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendapatkan kualitas sambungan yang lebih baik. Dengan system yang sudah otomatis maka pengaturan panas dan pemberian kawat las akan lebih baik lagi. Kebanyakan otomatis system diterapkan apada operasi-operaSI pemotongan pelat logam dimana pada sistem itu kecepatan pemotongan dapat diatur. Proses las gas dapat dilaksanakan dengan pemberian kawat las (atau istilah logam pengisi) atau tidak sama sekali. Satu syarat dimana diperlukan logam pengisi atau tidak adalah dilihat dari ketebalan pelat yang akan di las. Jika pelat itu tipis maka untuk menyambungnya dapat dilakukan tanpa memberikan logam pengisi, sedangkan untuk pelat-pelat tebal diperlukan logam pengisi untuk menjamin sambungan yang optimal. Jika pada pelat tipis dipaksakan harus diberi logam pengisi maka hal itu mungkin saja dilakukan. Akan tetapi pada daerah sambungan akan nampak tonjolan logam las yang terlihat kurang baik.
8. KESIMPULAN
Karbit ini banyak digunakan alam kehidupan sehari-hari seperti las karbit.
Las karbit digunakan untuk memotong dan menyambung benda kerja
yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros). Selain itu, karbit juga
digunakan untuk mempercepat proses pematangan buah seperti buah pisang. Dengan karbit, pisang akan cepat matang dengan warna yang sama dengan
proses pematangan secara alami atau matang di pohon. Tetapi, pisang yang matang
karena dikarbit cepat membusuk.
Sebaiknya karbit disimpan dalam keadaan tertutup agar karbit dapat
berfungsi baik dalam proses pematangan buah dan karbit yang telah digunakan
tidak bisalagi digunakan untuk pematangan buah yang kedua kalinya.
(
Sumber : http://nurleli322hidayati.blogspot.com/2011/10/tugas-tentang-kimia.html
)
Untuk teman-teman berikut ada beberapa permasalahan yang butuh untuk dijawab yaitu :
Untuk teman-teman berikut ada beberapa permasalahan yang butuh untuk dijawab yaitu :
Dapatkan anda memberikan contoh dan penjelasan cara pematangan
buah pisang dengan karbit yang dapat dilakukan oleh manusia dalam kehiduan
sehari-harinya dan bagaimana dampak dari mengkonsumsi pisang karbitan ?
Terimakasih telah mengunjungi blog saya, silahkan tinggalkan komentar dibawah ini :)